Hari ini tanggal 19 Maret 2012, temen gue ulang taun, Alfie Muhammad Rizal. Gue bingung mau ngasih hadiah apa, masalahnya cowo itu beda sama cewe: Kalo cewe ngasih kado ultah ke sahabatnya yang cewe lagi itu wajar, bagus malah. Tapi kalo cowo ngasih kado ultah buat cowo lagi, kesannya negatif semua:
1. Lebay
2. Norak
3. Jijay
4. Dan ini yang paling parah: HOMO!


Nah lantaran alasan alasan tersebut gue mutusin ga ngasih kado buat Alfi (ditambah gue lagi ga punya uang), tapi gue bakal ngasih sesuatu yang tak terlupakan seumur hidup.

Pas Hari sabtu sore 17 Maret 2012, Alfi dan Kusnadi (Anaknya Pak Karmad, rumahnya depan bensin 2 tak, deket tukang jok motor hehe) datang ke rumah, ya cuma sekedar ngobrol ngobrol.
Kita iseng iseng buka google terus browsing nama kita masing masing: Pas nulis “robbie cimalaka” maka muncul-lah foto foto gue dan ada juga foto Kusnadi. Tapi pas nulis ”Alfi Muhammad Rizal Cimalaka” tidak satu pun foto Alfi yang nampak (kasian sekali). Gue coba lagi dengan nulis “Itok Cimalaka” masih juga tidak ada (sungguh kasian si Alfi). Gue ganti lagi dengan keyword “Itok Si Hitam dari Kojengkang Cimalaka” namun tetap tidak ada (Alfi mulai terlihat sedih). Tidak pantang menyerah giliran Kusnadi mencoba dengan keyword “Alfi Itok Si Hitam mantan wakil ketua OSIS SMP 1 Cimalaka Anak Pak Dede Yusuf Orang Kojengkang Cimalaka” tapi takdir sudah menggariskan bahwa Alfi memang tidak tercantum di google (Sungguh hina dan kasihan sekali Alfi ini).

Nah dari kejadian itulah gue terinspirasi untuk mengupload foto-foto Alfi ke blog gue ini, agar nantinya Alfi bisa tercantum di google. Itulah kado yang tak terlupakan dari gue. SELAMAT ULANG TAHUN ALFI MUHAMMAD RIZAL! Semoga kulitmu menjadi tampak lebih putih dan bersinar hehe.

Ini dia foto foto pas kita rame rame ngerayain ultah alfi, walaupun gagal karokean gara gara udah penuh, tapi kita tetep rame rame di Kampung Toga (dan ternyata setelah hidup 18 tahun gue baru tau kalo di toga pas malam hari kaya bukit bintang, indah banget). .



Ini dia yang ulang tahun, Alfi Muhammad Rizal


 Dari kiri: Adit, Aji, Robbie, dan Kusnadi




Sok Iyeh


Sigit Pamungkas Aaaaammmm

Para Pencari Masa Depan





Itok


Bersama Pak Yogi Bogel (4 dari kiri)


Ya mungkin buat pembaca, itu semua biasa aja, ga spesial. Tapi bagi kita ini adalah tentang persahabatan. 
7 taun bukan aktu yang sebentar untuk tetap saling bersama


Judulnya panjang banget ya? Tapi mau gimana lagi, emang itu yang muncul di pikiran gue setelah nonton film Gifted Hands Ben Carson Story. Gue emang suka nonton film, apalagi yang inspiratif dan membuat kita berpikir.

Sebenernya sih sepintas film ini nothing special, just so so. Efeknya biasa, editingnya juga biasa, endingnya juga mudah ditebak, alurnya nya juga biasa, karakternya sih lumayan dapet, tapi yang bikin film ini special adalah proses ceritanya, walaupun penonton udah tau endingnya tapi tetep penasaran bagaimana prosesnya.

Benjamin Carson atau lebih dikenal dengan Ben Carson adalah seorang dokter bedah otak berkulit hitam yang akan melakukan operasi bayi kembar siam pada bagian kepala. Dia bingung karena belum pernah melakukan operasi kembar siam sebelumnya. Nah disinilah mulai cerita yang menarik itu, Ben Carson membaca banyak buku buku kedokteran agar berhasil melakukan operasi tersebut, kemudian dia teringat masa  lalu (flashback).
Pada tahun 1961, Ben Carson masih bersekolah (di filmnya ga di sebutkan kelas berapa, di amerika kan ga pake seragam, tapi kalo gue perkirakan sih sekitar kelas 5 atau 6 SD) di Detroit, Amerika. Yang bikin mencengangkan ternyata Si Ben Carson ini bukan siswa yang pintar melainkan salah satu siswa terbodoh di sekolahnya, nilai rapotnya tidak lebih dari D, mayoritas E dan F (gila parah! lebih bego dari gue!). Karena sering di ejek dengan sebutan si bodoh, Ben Carson jadi tempramen dan minder, selalu mengangap dirinya benar benar bodoh dan tidak bisa apa apa. Tapi beruntung, Ben Carson memiliki Ibu yang luar biasa. Gue kutip nih percakapan favorti gue di film ini:
Ibu         : Kamu tidak di takdirkan untuk gagal Bennie! Dan kamu bisa mengontrol emosimu!
Ben        : Mereka menyebut saya bodoh Bu!
Ibu         : Saya tau kamu bisa meningkatkan prestasimu! Saya tau kamu bisa!
Ben        : Saya bodoh Bu! Saya bodoh!
Ibu         : Tidak! Kamu tidak bodoh! Kamu anak yang pandai! Dengarkan saya! Kamu hanya belum  menggunakan kepandaianmu saja! Sekarang jika kamu terus mendapat nilai jelek kamu akan  menghabiskan sisa kehidupanmu dengan mengepel di pabrik dan itu pasti bukan kehidupan yang kamu inginkan dan Tuhan juga tidak menginginkan kehidupan seperti itu terhadapmu!
     
Parah kankata katanya. sadis emang.
Si Ben Carson pun perlahan mulai giat belajar, prestasinya mulai meningkat, sekarang nilai ulangannya mendapat C dan D (lumayan lah biasanya selalu dapat F).
Di tengah film, ada yang mencengangkan lagi, ternyata Ibu Ben Carson juga bodoh, dia cuma pintar menyuruh Ben Carson untuk belajar padahal dia membaca saja tidak bisa! Dia hanya pembatu rumah tangga part time, tapi untuk memotivasi anak anaknya (Ben Carson dan kakanya, Curtis) dia selalu mengaku sangat pintar.
Melihat majikannya (professor) yang rajin membaca, Ibu Ben Carson menyuruh anak anaknya untuk rajin membaca pula agar pintar seperti professor, bahkan dalam seminggu si anak harus selesai minimal 2 buku bacaan, kemudian harus menceritakan isi bacaan tersebut kepadanya. Berawal dari sinilah Ben Carson menjadi pintar, karena sering membaca pengetahuannya menjadi luas bahkan di atas anak anak seumurnya. Dan itu terus berlanjut sampai dia dewasa.
Endingnya Ben Carson menjadi orang sukses: salah satu Dokter Bedah Otak terbaik di dunia dan berhasil melakukan operasi pada bayi kembar siam bagian kepala, pertama kali di dunia pada tahun 1987.
Di awal dan akhir film tidak disebutkan ini kisah nyata atau bukan. Gue penasaran dan langsung browsing di google, dan hasilnya ternyata film ini adalah kisah nyata!  Bahkan Ben Carson ini orang yang sangat terkenal (tapi gue ko baru tau ya? kayanya gara gara kebanyakan nonton film siluman di Indosiar nih) sampai ada di Wikipedia. Dan di bawah ini foto Ben Carson saat menerima penghargaan dari J. W. Bush.

Jadi kesimpulannya, dalam hidup itu memang ga ada yang mustahil, ingat Man Jadda Wajadda (siapa yang bersungguh sungguh pasti akan berhasil)! orang bodoh saja kalau bersungguh sunguh bisa jadi dokter, kenapa kita tidak bisa menjadi apa yang kita inginkan?