Judulnya panjang banget ya? Tapi mau gimana lagi, emang itu yang muncul di pikiran gue setelah nonton film Gifted Hands Ben Carson Story. Gue emang suka nonton film, apalagi yang inspiratif dan membuat kita berpikir.
Sebenernya sih sepintas film ini nothing special, just so so. Efeknya biasa, editingnya juga biasa, endingnya juga mudah ditebak, alurnya nya juga biasa, karakternya sih lumayan dapet, tapi yang bikin film ini special adalah proses ceritanya, walaupun penonton udah tau endingnya tapi tetep penasaran bagaimana prosesnya.
Benjamin Carson atau lebih dikenal dengan Ben Carson adalah seorang dokter bedah otak berkulit hitam yang akan melakukan operasi bayi kembar siam pada bagian kepala. Dia bingung karena belum pernah melakukan operasi kembar siam sebelumnya. Nah disinilah mulai cerita yang menarik itu, Ben Carson membaca banyak buku buku kedokteran agar berhasil melakukan operasi tersebut, kemudian dia teringat masa lalu (flashback).
Pada tahun 1961, Ben Carson masih bersekolah (di filmnya ga di sebutkan kelas berapa, di amerika kan ga pake seragam, tapi kalo gue perkirakan sih sekitar kelas 5 atau 6 SD) di Detroit, Amerika. Yang bikin mencengangkan ternyata Si Ben Carson ini bukan siswa yang pintar melainkan salah satu siswa terbodoh di sekolahnya, nilai rapotnya tidak lebih dari D, mayoritas E dan F (gila parah! lebih bego dari gue!). Karena sering di ejek dengan sebutan si bodoh, Ben Carson jadi tempramen dan minder, selalu mengangap dirinya benar benar bodoh dan tidak bisa apa apa. Tapi beruntung, Ben Carson memiliki Ibu yang luar biasa. Gue kutip nih percakapan favorti gue di film ini:
Ibu : Kamu tidak di takdirkan untuk gagal Bennie! Dan kamu bisa mengontrol emosimu!
Ben : Mereka menyebut saya bodoh Bu!
Ibu : Saya tau kamu bisa meningkatkan prestasimu! Saya tau kamu bisa!
Ben : Saya bodoh Bu! Saya bodoh!
Ibu : Saya tau kamu bisa meningkatkan prestasimu! Saya tau kamu bisa!
Ben : Saya bodoh Bu! Saya bodoh!
Ibu : Tidak! Kamu tidak bodoh! Kamu anak yang pandai! Dengarkan saya! Kamu hanya belum menggunakan kepandaianmu saja! Sekarang jika kamu terus mendapat nilai jelek kamu akan menghabiskan sisa kehidupanmu dengan mengepel di pabrik dan itu pasti bukan kehidupan yang kamu inginkan dan Tuhan juga tidak menginginkan kehidupan seperti itu terhadapmu!
Parah kankata katanya. sadis emang.
Si Ben Carson pun perlahan mulai giat belajar, prestasinya mulai meningkat, sekarang nilai ulangannya mendapat C dan D (lumayan lah biasanya selalu dapat F).
Si Ben Carson pun perlahan mulai giat belajar, prestasinya mulai meningkat, sekarang nilai ulangannya mendapat C dan D (lumayan lah biasanya selalu dapat F).
Di tengah film, ada yang mencengangkan lagi, ternyata Ibu Ben Carson juga bodoh, dia cuma pintar menyuruh Ben Carson untuk belajar padahal dia membaca saja tidak bisa! Dia hanya pembatu rumah tangga part time, tapi untuk memotivasi anak anaknya (Ben Carson dan kakanya, Curtis) dia selalu mengaku sangat pintar.
Melihat majikannya (professor) yang rajin membaca, Ibu Ben Carson menyuruh anak anaknya untuk rajin membaca pula agar pintar seperti professor, bahkan dalam seminggu si anak harus selesai minimal 2 buku bacaan, kemudian harus menceritakan isi bacaan tersebut kepadanya. Berawal dari sinilah Ben Carson menjadi pintar, karena sering membaca pengetahuannya menjadi luas bahkan di atas anak anak seumurnya. Dan itu terus berlanjut sampai dia dewasa.
Endingnya Ben Carson menjadi orang sukses: salah satu Dokter Bedah Otak terbaik di dunia dan berhasil melakukan operasi pada bayi kembar siam bagian kepala, pertama kali di dunia pada tahun 1987.
Di awal dan akhir film tidak disebutkan ini kisah nyata atau bukan. Gue penasaran dan langsung browsing di google, dan hasilnya ternyata film ini adalah kisah nyata! Bahkan Ben Carson ini orang yang sangat terkenal (tapi gue ko baru tau ya? kayanya gara gara kebanyakan nonton film siluman di Indosiar nih) sampai ada di Wikipedia. Dan di bawah ini foto Ben Carson saat menerima penghargaan dari J. W. Bush.
Jadi kesimpulannya, dalam hidup itu memang ga ada yang mustahil, ingat Man Jadda Wajadda (siapa yang bersungguh sungguh pasti akan berhasil)! orang bodoh saja kalau bersungguh sunguh bisa jadi dokter, kenapa kita tidak bisa menjadi apa yang kita inginkan?
0 comments:
Post a Comment